Menjalani hubungan Jarak Jauh (LDL: Long Distance Love) terkadang menjadi pilihan rumit yang dihadapi sepasang kekasih maupun pasutri. Idealnya, menjalin hubungan untuk bisa saling berbagi, bersama dan untuk mencari rasa tenteram saat berasa disisi pasangan. Namun akan menjadi paradoks dari apa yang telah dilakukan seorang pasangan saat "harus terpaksa" menjalani LDL, seperti halnya yang saya jalani saat ini.
Menjalani kehidupan LDL tidaklah mudah. apa lagi saat ada masalahggo yang sangat pelik sedang menyapa keharmonisan hubungan LDL yang sedang kami bina. Belum lagi saat ada anggota keluarga yang sedang sakit. Bertambah berkali lipat lagi beratnya hubungan yang sedang kami jalani ini.
Perjalanan LDL yang coba kami jalani ini tidak lain dan tidak bukan tuntutan mencari nafkah yang untuk keluarga tercintaku. namun terasa paradoks jika akhirnya harus berpisah jauh, bahkan sangat jauh terpisan dengan keluarga dalam jarak ruang dan waktu yang tidak mudah dijangkau "dengan penghasilan yang kuperoleh saat ini".
Prioritas utama nama....? dekat Keluarga atau mencari nafkah untuk mereka?
sumber Foto: http://bp2.blogger.com/_QnYwuqpJ7_4/R9PLszKGtYI/AAAAAAAAABw/nA9tsmtxUUk/s320/family+stone
6 komentar:
betul sekali mas, LDL itu butuh komitmen, kesetiaan dan kejujuran yang sangat kuat!
dan mengambil keputusan untuk menjalani LDL memerlukan "KEBERANIAN" yang luar biasa dahsyatnya.
Kita BERANI maka Kita BISA
SuamiQ, andai drama kehidupan kita adalah sebuah film mungkin aku akan menangis terharu dan bahagia melihat peran sang suami, atas perjuangannya untuk keluarganya, pengorbanan dan ketulusannya untuk senantiasa membahagiakan orang yang dicintainya. I LOVE U my mujahid..
kenapa gak diboyong ke manokwari saja?
buy valium online valium side effects list - cheapest valium no rx
http://technologiesuae.com/#2938 buy xanax online prescription - xanax bars gg 2 4 9
Posting Komentar