
Saat ada orang lain kesusahan, kita yang memiliki kelebihan diharapkan tergugah untuk segera memberikan sebagian kelebihan rezeki yang kita miliki untuk turut serta meringankan beban saudara yang memerlukan. Dan sudah selayaknya kita melakukan itu, karena dalam setiap harta yang dimanahkan Allah kepada kita, makan didalamnya terdapat hak orang lain, yang fakir maupun miskin. Dalam tayangan yang kusaksikan sore tadi dan sore sore yang lain, hampir semua orang yang memiliki empati tinggi adalah orang yang memiliki kondisi ekonomi sama, atau hampir sama susahnya dengan yang meminta tolong.
saya mengamati -terlepas tayangan itu benar-benar alami atau sudah bagian dari rekayasa media untuk mendapatkan hati dari para pemirsa- orang yang hidupnya pas-passan, bahkan dalam kesehariannya penuh dengan kesusahan, cenderung memiliki rasa empati dan kepedulian yang lebih besar terhadap orang yang kesusahan dibandingkan dengan orang yang selalu bergelimang dengan kekayaan. Orang yang kesehariannya susah, akan merasa tidak nyaman jika melihat orang lain lebih susah darinya, maka ia akan berusaha dengan sekuat tenaga, bahkan dengan segala kemampuannya secara tulus ikhlas menolong orang yang lebih susah itu.
Semoga kita bisa terus melatih kepekaan jiwa kita untuk selalu bisa berbagi dengan sesama dan selalu berusaha untuk ikhlas menjalani semuanya.
“Ikhlas bukan hanya sekedar ucapan, namun harus bisa realisasikan dengan perbuatan nyata hanya untuk memproleh ridho dari-NYA. Latih kepekaan diri untuk selalu berbagi”
"sumber gambar: http://kopidangdut.files.wordpress.com/2008/10/hands.jpg"
2 komentar:
perlu memeriksa:)
nalezy sprawdzic:)
Posting Komentar